BPBD DKI Belum Punya Ruang Khusus Simulasi Bencana

April 1, 2024 3:06 pm

Anggota Komisi A DPRD Provinsi DKI Jakarta Israyani menyayangkan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI belum memiliki ruang khusus simulasi bencana.

Padahal menurut dia, ruang simulasi penting dimiliki BPBD DKI untuk melakukan edukasi kepada masyarakat tentang langkah-langkah penyelamatan diri dari bencana.

“Itu kan standarisasi untuk pelayanan publik. Nah itu yang kita ketahui tadi belum ada simulasi gempanya karena gedungnya masih bersama dengan gedung Pemadam Kebakaran,” ujar Israyani di Gedung DPRD DKI Jakarta, Senin (1/4).

Anggota Komisi A DPRD Provinsi DKI Jakarta Israyani. (dok.DDJP)

Selain mengedukasi masyarakat, menurut Israyani, ruang simulasi bencana juga penting untuk membekali Aparatur Sipil Negara (ASN) kewaspadaan terhadap bencana.

“Masyarakat dapat diedukasi bagaimana kalau terjadi gempa dan bagaimana kesiapannya atau kewaspadaanya. Dan itu jadi suatu unsur edukasi bagi masyarakat. Selain masyarakat, tentunya para ASN juga harus jafi garda terdepan dalam manajemen kewaspadaan terkait bencana,” ungkap dia.

Selain ruang simulasi, ia juga meminta BPBD DKI gencar melakukan pelatihan khusus disetiap kelurahan agar masyarakat maupun ASN dapat memiliki kemampuan (skill) penyelamatan apabila terjadi bencana alam.

“Paling tidak punya kemapuan dam wawasan. Kemudian pelatihan pendidikan itu harus dimiliki sebagai penanggungjawab wilayah,” tutur Israyani.

Di kesempatan yang sama, Kepala Pelaksana BPBD DKI Jakarta Isnawa Adji menjelaskan, tidak dibangunnya ruang simulasi bencana dikarenakan masih satu gedung dengan Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat).

Sebab apabila ruang simulasi itu dibuat dapat menimbulkan getaran yang menyebabkan berubahnya struktur bangunan. Namun ia berniat akan menganggarkan untuk membuat ruang simulasi bencana pada Tahun 2025.

“Jadi kalau dipasang ruang simulasi gempa itu akan ada getaran dan magnet itu bisa mempengaruhi struktur bangunan. Jadi tidak disarankan dibangun di dalam gedung. Kami mengusulkan mungkin di tahun 2025 ruang simulator gempa tidak di dalam gedung tetapi mungkin seperti di dalam kendaraan dari truck. Sehingga orang bisa merasakan situasi gempa secara langsung,” pungkas Isnawa. (DDJP/apn/gie)