Komisi B DPRD Provinsi DKI Jakarta menyebut saat ini banyak pasar tradisional yang semakin ditinggalkan pengunjung. Salah satu penyebabnya adalah banyak pasar yang dikelola Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) kondisinya memprihatinkan, rusak, hingga akhirnya ditinggalkan pedagang.
Anggota Komisi B DPRD DKI Jakarta Suhud Alynudin mencontohkan Pasar Sindang, Koja, Jakarta Utara yang semakin hari sepi pembeli lantaran banyak kios yang tutup dan terkesan tidak terurus. Dengan demikian, ia mendorong Perumda Pasar Jaya untuk membangkitkan lagi daya tarik pasar tradisional milik DKI Jakarta dengan revitalisasi sebagai program prioritas dalam Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) tahun 2025 mendatang.
“Pasar Sindang itu parah betul, jadi dari lantai satu dan hampir di semua lantai itu sedikit pedagangnya. Tempatnya acak-acakan, bahkan gelap, orang tidur sembarangan. Maka diperlukan revitalisasi di pasar Sindang,” ungkapnya dalam rapat kerja di gedung DPRD DKI Jakarta, Selasa (14/5).
Menurutnya, masih ada pasar-pasar lain di Jakarta yang bernasib seperti demikian. Karena itu ia mendorong Pasar Jaya untuk membuat trobosan, semisal dikerjasamakan pengelolaannya dengan pihak ketiga.
“Untuk dilakukan perbaikan kondisinya, dari pada didiamkan seperti itu tidak produktif dan juga buruk bagi lingkungan. Dengan begitu bisa mendorong orang datang mau ke pasar tradisional,” terang Suhud.
Hal senada juga disampaikan oleh Anggota Komisi B August Hamonangan. Ia menyebut yang terjadi saat ini para pedagang pasar kalah bersaing dengan pedagang di tempat komersil modern dengan kondisi praktik jual beli yang lebih nyaman.
Revitalisasi pasar dengan trobosan program untuk menarik minat masyarakat mengunjungi pasar tradisional perlu dilakukan, tidak seperti kios pasar yang terdampak kebakaran di Pasar Minggu, Jakarta Selatan yang hingga kini terbaikan.
“Pasar Minggu ini bisa bangkrut ini kalau ruko atau kios yang sudah terbakar tapi enggak dibangun-bangun gitu, ya tidak pernah ada revitalisasi bahkan pembiaran terhadap ruko yang sudah dibangun,” ungkapnya.
Sementara itu, Direktur Utama Perumda Pasar Jaya DKI Jakarta Agus Hilmawan menargetkan sebanyak 46 pasar dilakukan revitalisasi di tahun 2024. Untuk saat ini sudah sembilan pasar yang sudah berjalan dibenahi yakni mulai dari Pasar Palmerah, Sunan Giri, Kramat Jati, Pluit, Mampang, Pasar Santa, Pasar Induk Kramat Jati, Pasar Enjo dan Pasar Nangka Bogor.
“Pasarnya sudah kita cat semuanya dan pasarnya sudah berubah semuanya termasuk toilet toiletnya juga kita benahi semuanya dan untuk di tahun 2025 program pengecatan juga kita lanjutkan terus. Termasuk revitalisasi dan pembangunan pasar-pasar yang sudah tua,” pungkasnya. (DDJP/apn)