Kiprah Desie Christhyana Sari di panggung politik berawal dari kekagumannya pada sosok Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) pada tahun 2004. Ketika itu, SBY menjabat Presiden RI.
Tak hanya Desie, suaminya pun mengagumi sosok SBY yang dinilai pintar, tegas, dan fasih, dalam berbahasa asing. “Suami saya yang pertama kagum dengan Pak SBY karena kepintaran dan kemampuan bahasa Inggris-nya,” ujar dia.
Wanita kelahiran 14 Desember 1976 itu bahkan rela merogoh kocek pribadi untuk menyewa metromini, demi memberangkatkan warga sekitar rumahnya di kawasan Pegangsaan untuk berkampanye.
“Di sekitar Jalan Tambak itu kan banyak Metromini. Tinggal kita stop dan langsung carter saja waktu itu,” kenang dia.
Dari kerelaan menyewa sebuah bus untuk berkampanye, Desie dikenal pengurus ranting Partai Demokrat Kelurahan Pegangsaan. Selanjutnya, Desie diajak bergabung ke dalam struktur pengurusan partai.
Sekitar 2006-2007, karir politik Desie di internal Partai Demokrat terus menanjak. Ia mendapat sejumlah posisi kunci di kepengurusan partai tingkat Kota Madya Jakarta Pusat.
Hingga dalam perjalanan karir itu, Desie menjadi anggota DPRD DKI Pergantian Antar Waktu (PAW) sisa masa jabatan periode 2009-2014.
Pada Pileg 2019, Desie terpilih sebagai anggota legislatif dengan meraup 6.800 suara. Kini, Desie dipercaya sebagai ketua Fraksi Partai Demokrat DPRD DKI Jakarta. (DDJP/bad/gie)