Basri Baco, dari seorang aktivis yang berhasil menduduki kursi di DPRD DKI Jakarta periode 2019-2024. Politisi Partai Golongan Karya itu terjun kedunia politik dengan fokus untuk mempertahankan dan meningkatkan pelayanan kesehatan serta pendidikan masyarakat Jakarta.
Pria kelahiran 1975 di Unjung Pandang, Sulawesi Selatan ini, mulai aktif berorganisasi sejak duduk di bangku Sekolah Dasar (SD).
“Di SD saya aktif di Pramuka. Wakil ketua Osis dan Pramuka di SMP. Ketua MPK dan Ketua Organisasi Karate di SMA,” jelas Basri.
Gejolak rasa berorganisasinya pun semakin terakomodir saat dirinya masuk Universitas Sahid pada tahun 1995. Hari-harinya diisi kegiatan organisasi mahasiswa.
Berbagai posisi pernah ia duduki. Mulai dari ketua senat fakultas, wakil presiden mahasiswa, dan hingga pada akhirnya jadi Presiden Mahasiswa Universitas Sahid periode 1999-2000. “Saat itu era reformasi, saya bergabung bersama Forkot (Forum Kota),” tegas dia.
Kala itu, Forkot dikenal sebagai kelompok demonstran paling militan, dan menjadi induk gerakan reformasi kelompok demonstran mahasiswa lainnya yang berdiaspora.
Forkot bersama FKSMJ (Forum Komunikasi Senat Mahasiswa se-Jakarta) menjadi massa demonstran mahasiswa pertama yang menduduki gedung DPR-MPR RI pada Mei 1998.
Tahun 2002, merupakan tahun Basri Baco masuk sayap Partai Golkar, AMPI (Angkatan Muda Pembaharuan Indonesia).
Kemudian menjadi anggota Dewan Kota di Jakarta Pusat tahun 2014, ketua MKGR (Musyawarah Keluarga Gotong Royong) DKI tahun 2016, sebelum akhirnya menjadi sekretaris Partai Golkar DKI.
Pada Pemilu 2019-2024, Basri berhasil melenggang ke Kebon Sirih setelah meraup 12.036 suara. “Alhamdulillah, akhirnya saya bisa di sini, duduk di Kursi DPRD DKI. Fokus saya mempertahankan dan meningkatkan pelayanan kesehatan serta pendidikan masyarakat Jakarta,” tandas Basri.
Hal itu membuat Basri Baco sangat peduli dan peka terhadap persoalan masyarakat. Terbukti dengan respon yang cepat terhadap berbagai aspirasi atau keluhan masyarakat yang banyak ditangani dan tuntas serta penuh tanggung jawab.
Basri yang menjabat sebagai Ketua Fraksi Golkar juga dikenal sebagai pejuang aspirasi pemberdayaan masyarakat.
Dengan mendorong kebijakan yang mendukung pemberdayaan perempuan, terutama program-program pelatihan dan pengembangan keterampilan, Basri Baco berupaya menciptakan lingkungan yang inklusif dan merata bagi seluruh warga masyarakat umum dan perempuan Jakarta.
Sebagai pemimpin Fraksi Golkar, Basri menjunjung tinggi nilai-nilai kekaryaan dan berusaha memberikan kontribusi positif untuk mencapai tujuan pembangunan DKI Jakarta yang lebih baik.
Tanggung jawabnya sebagai anggota legislatif, ia terus berupaya menciptakan kebijakan yang pro rakyat dan berdaya guna untuk meningkatkan kualitas hidup warga Jakarta.
Selain itu, Basri Baco dikenal sebagai sosok yang mudah diakses oleh masyarakat, terutama selalu memfasilitasi dialog terbuka untuk mendengarkan segala aspirasi dan masukan dari berbagai lapisan masyarakat. (DDJP/eko/rul)