Ancamaan banjir pada musim hujan masih menjadi momok di sejumlah wilayah Jabodetabek. Di Jakarta misalnya, berdasarkan pemetaan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jakarta, terdapat 86 Rukun Warga (RW) di 25 kelurahan yang masuk kategori rawan banjir.
Lokasi kategori rawan banjir terbanyak di wilayah Jakarta Selatan, yakni 10 kelurahan. Jakarta Timur sebanyak 7 kelurahan, Jakarta Barat sebanyak 5 kelurahan, dan Jakarta Utara sebanyak 3 kelurahan.
Ke-10 kelurahan di wilayah Jakarta Selatan yang masuk kategori rawan banjir antara lain, 3 titik di Kelurahan Cipete Utara, 2 titik di Kelurahan Petogogan, 2 titik di Kelurahan Cipulir yaitu Pondok Pinang dan Ulujami.
Lalu, Kelurahan Rawajati 3 titik, Kelurahan Bangka, dan 5 titik di Pondok Labu. Paling banyak di kelurahan Pejaten Timur dan Jati Padang, masing-masing 8 titik.
Di wilayah Jakarta Timur paling banyak di Kelurahan Kampung Melayu sebanyak 8 titik. Disusul Kelurahan Cawang 6 titik, Bidara Cinia 5 titik, Kelurahan Rambutan 3 titik, dan Kelurahan Cililitan serta Cipinang Melayu masing-masing 2 titik.
Wilayah Jakarta Barat di Kelurahan Tegal Alur sebanyak 5 titik, Kelurahan Rawa Buaya, dan Kembangan Utara masing-masing 4 titik. Sedangkan Kelurahan Kedoya Utara 2 titik dan Kedoya Selatan 1 titik.
Sementara itu, di Jakarta Utara paling banyak di wilayah Kelurahan Pluit, yakni sebanyak 6 titik. Kelurahan Pademangan Barat dan Penjaringan masing-masing 1 titik.
“Pemprov DKI Jakarta telah mengambil langkah-langkah antisipasi untuk menghadapi banjir. Antara lain dengan melakukan pengerukan endapan lumpur dan saluran air serta waduk agar bisa menampung air hujan secara optimal,” ujar Ketua Komisi D DPRD DKI Jakarta Ida Mahmudah.
Ketua Komisi D DPRD DKI Jakarta Ida Mahmudah. (dok.DDJP)
Ida berharap, seluruh pompa air milik pemerintah dalam kondisi baik dan siap dioperasikan sewaktu-waktu. Saat ini, Dinas Sumber Daya Air DKI Jakarta memiliki 465 pompa stationer yang tersebar di 164 lokasi.
Selain itu, ada 133 pompa mobile yang bisa dipindah ke lokasi banjir. Sewaktu-waktu diperlukan, pompa mobile otomatis tersebut bisa dibawa ke lokasi banjir.
“Dinas Sumber Daya Air juga memiliki satuan tugas beranggotakan 8.000 orang yang siap diterjunkan untuk mengantisipasi banjir. Dengan kesiapan itu, penanganan banjir diharapkan bisa efektif dan enggak samai satu jam air bisa surut,” tukas Ida. (DDJP/stw/rul)