Bangun Budaya Literasi di Ruang Interaksi Publik

October 22, 2024 11:06 am

Kepedulian masyarakat dalam membangun budaya literasi sangat diperlukan. Terlebih, Jakarta tengah menuju sebagai kota global. Menurut Anggota Komisi D DPRD DKI Jakarta Ghozi Zulazmi, peran aktif masyarakat dalam upaya mencerdaskan kehidupan bangsa patut disyukuri.

Hal itu diungkapkan Ghozi saat peresmian fasilitas Pojok Baca Digital yang disediakan oleh Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kementerian Pendidikan Indonesia bekerjasama dengan Komunitas Bale Buku Jakarta, di Taman Piknik Kelurahan Cipinang Melayu, Jakarta Timur, beberapa waktu lalu.

Ghozi mengatakan, Pemprov DKI Jakarta mesti gembira dan bersyukur karena warga peduli, inisiatif, serta mau berperan aktif melaksanakan kegiatan tersebut.

Anggota Komisi D DPRD DKI Jakarta Ghozi Zulazmi. (dok.DDJP)

 

“Mesti didukung oleh semua pihak, dari pemerintah, swasta ataupun masyarakat sendiri, difasilitasi dan diberi ruang gerak supaya bisa berkembang,” ujar dia.

Terlebih, sambung Ghozi, Jakarta sedang bersiap menjadi kota global. Salah satu indikatornya adalah masyarakat yang sejahtera dan memiliki kapasitas informasi yang baik.

“Dua hal ini hanya bisa dicapai jika budaya baca dan indeks literasi masyarakat kita baik,” tutur politisi muda asal PKS itu.

Kegiatan dengan tema ‘Temu Sapa Temu Rasa’ itu merupakan satu di antara kegiatan penguatan minat baca dan budaya literasi masyarakat oleh Komunitas Bale Buku Jakarta.

Yakni melalui upaya mendekatkan dan menghadirkan ruang literasi di tempat-tempat publik serta pusat interaksi sosial masyarakat.

“Peningkatan literasi adalah proyek jangka panjang, dan merupakan upaya yang berkelanjutan serta terkoordinasi dari banyak pihak,” imbuh Ghozi.

Sebagai anggota Komisi yang berurusan dengan pertamanan di Jakarta, Ghozi mendorong agar taman-taman atau ruang terbuka hijau (RTH) memiliki sarana sebagai ruang literasi.

“Perpustakaan atau pojok baca bisa hadir di sana dengan layak,” tutur dia dikutip dari pks-Jakarta.or.id.

Pada kesempatan yang sama, Kepala Bidang Pembinaan Perpustakaan dan Pembudayaan Kegemaran Membaca Dinas Perpustakaan dan Kearsipan DKI Jakarta (Kabid P2PKM Dispusip) Suryanto berharap, fasilitas pojok baca yang akan dikelola oleh Komunitas Bale Buku Jakarta bisa digunakan secara optimal.

Bila kondisi fasilitas tersebut terawat dengan baik maka bisa membawa manfaat luas bagi masyarakat. “Saya berharap mudah-mudahan setelah di tempat ini, akan muncul pojok baca lainnya di taman-taman yang ada di seluruh wilayah kota Jakarta”, kata Suryanto.

Ketua Bale Buku Jakarta Fajar Alvarisi mengatakan, kini tengah memperjuangkan agar fasilitas Pojok Baca Digital hadir di ruang-ruang publik dan pusat interaksi masyarakat.

Ruang tersebut seperti taman, tempat bermain, rumah susun, ruang terbuka hijau, dan tempat keramaian lainnya. Dengan demikian, menggugah minat baca dan mendukung upaya memasifkan budaya literasi masyarakat.

Beberapa tahun belakangan, sambung Fajar, membuat banyak Pojok Baca di tengah kampung, pos ronda, atau sudut-sudut permukiman. Kini, ingin mengupayakan supaya Pojok Baca hadir di ruang-ruang publik yang telah ada.

“Di manapun tempatnya dan melalui sinergi dengan siapapun,” tukas Fajar. (red)