Awasi Ketat Area Publik

January 10, 2025 1:04 pm

Menuju kota global, Jakarta yang tidak lagi menyandang status ibukota tentu harus semakin meningkatkan layanan publik.

Sebagai kota berskala internasional atau setara dengan kota-kota besar di dunia, Jakarta juga dituntut mampu menjamin keamanan dan kenyamanan masyarakat dalam beraktivitas. Tentunya menjauhkan rasa resah dari ancaman tindak kriminalitas.

Tingkat pengawasan terhadap aktivitas publik pun perlu ditingkatkan. Demi mengantisipasi segala hal yang mengarah pada tindak kriminalitas. Terutama di ruang publik.

Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Ima Mahdiah. (DDJP/df)

Memperbanyak pemasangan Closed Circuit Television (CCTV) merupakan satu di antara solusi jitu untuk menekan tingkat kriminalitas.

Wakil Ketua DPRRD DKI Jakarta Ima Mahdiah secara tegas menyatakan, memperbanyak pemasangan CCTV merupakan satu di antara program prioritas dalam jangka pendek.

“Eksekusikan terkait pemasangan CCTV. Termasuk di RPTRA dan ruang terbuka. Harus dimonitor dan menjamin keamanan untuk masyarakat,” ujar Ima di Gedung DPRD DKI Jakarta, Kamis (9/1).

Dengan demikian, setiap aktivitas masyarakat akan terjamin lewat pemasangan CCTV yang menjangkau setiap ruang publik.

Sebelumnya, Ima Mahdiah juga mengatakan, penambahan CCTV menjadi prioritas dalam anggaran tahun 2025. Namun, perlu ada petugas atau operator CCTV untuk memantau dan mengawasi aktivitas masyarakat.

“Bukan hanya CCTV-nya, tapi juga operatornya. Jangan sampai operatornya malah tidak memonitor,” kata Ima.

Idealnya, Jakarta membutuhkan sebanyak 70 ribu CCTV. Jumlah tersebut mengacu pada hasil kajian PWC pada tahun 2017. Hingga kini, baru ada 4.191 titik CCTV yang terpasang di Jakarta.

Hal senada diungkapkan Anggota Komisi E DPRD DKI Jakarta Abdul Aziz. Meski demikian, titik perhatian utamanya mengarah pada upaya mencegah kasus perundungan dan pelecehan seksual di lingkungan sekolah.

Pengawasan berkala lewat CCTV akan memberikan jaminan keamanan bagi siswa sekolah. Hanya saja, diperlukan petugas pemantau selama 24 jam.

“Teknologi sekarang ini sudah canggih, ada CCTV. Seharusnya ada orang yang 24 jam memantau CCTV itu,” tutur Abdul Aziz di gedung DPRD DKI Jakarta, beberapa waktu lalu.

Pemasangan CCTV di setiap sudut, sambung Abdul Aziz, bisa mendeteksi potensi tindak kekerasan atau pelecehan seksual. “Segera terdeteksi,” tandas dia. (red/df)