Komisi A DPRD Provinsi DKI Jakarta menyoroti lonjakan angka kemiskinan yang terjadi di Jakarta selama tiga tahun terakhir. Khawatir lonjakan kemiskinan berlanjut, pemerintah kota didorong melakukan trobosan guna membangkitkan perekonomian warga.
Anggota Komisi A DPRD DKI Jakarta Ahmad Ruslan mengatakan, Jakarta Utara menjadi wilayah dengan persentase angka kemisikinan paling tinggi di tiga tahun terakhir. Membuat acara seperti bazar untuk pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) di kawasan yang membutuhkan diyakini dapat menggerakan perekonomian warga setempat.
“Saya berharap Walikota, Camat dan Lurah supaya lebih memprioritaskan wilayah-wilayah yang sekiranya kurang berkembang, kurang mendapat fasilitas pembangunan. Sehingga bisa menunjang perekonomian mereka,” katanya, Kamis (17/3).
Baru-baru ini Badan Pusat Statistik (BPS) merilis sejumlah kota administrasi di Jakarta yang mengalami peningkatan prersentase kemiskinan. Jakarta Utara menjadi kota dengan persentase tertinggi, yakni mencapat 5,04% di tahun 2019, lalu meningkat di tahun 2020 menjadi 6,78% dan menjadi 7,24% di tahun 2021.
Kemudian Jakarta Selatan di tahun 2019 sebesar 2,73% lalu meningkat di tahun 2020 menjadi 3,43% dan menjadi 3,56% di tahun 2021. Jakarta Timur di tahun 2019 sebesar 3,12% lalu meningkat di tahun 2020 menjadi 4,16% dan menjadi 4,28% di tahun 2021.
Selanjutnya Jakarta Barat di tahun 2019 sebesar 3,25% lalu meningkat di tahun 2020 menjadi 4,25% dan menjadi 4,31% di tahun 2021. Lalu Jakarta Pusat di tahun 2019 sebesar 3,68% lalu meningkat di tahun 2020 menjadi 4,51% dan menjadi 4,94% di tahun 2021.
Sementara itu, Walikota Jakarta Utara Ali Maulana mengakui memang wilayahnya memiliki indeks kemiskinan paling tinggi selama era pandemi Covid-19 yakni mencapai 7,24% di tahun 2021 lalu.
“Upaya-upayanya yang kita lakukan ada pemberdayaan masyarakat, program pembangunan masyarakat desa dan kelurahan dengan anggaran Rp64 miliar,” ucapnya.
Dengan anggaran tersebut, Ali mengaku akan mengembangkan keterampilan para pelaku UMKM yang tercakup dalam platform JakPreneur.
“Mudah-mudahan dengan mulai melandai (pandemi) ini, aktivitas bisa dimulai semua. Sehingga tingkat kemiskinan di Jakarta Utara ini bisa turun lagi,” tandasnya. (DDJP/gie)