Meski Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) sebesar Rp91 triliun, kontribusi Pendapatan Asli Daerah (PAD) DKI Jakarta hanya mencapai ratusan miliar rupiah. Hal itu menjadi perhatian Ketua DPRD DKI Jakarta Khoirudin.
Koordinator Komisi C DPRD DKI Jakarta itu mendorong Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta untuk memaksimalkan pemanfaatan aset milik daerah. Satu di antaranya melalui konsep aset inisiatif.
“Kami membuat program yang kami sebut aset inisiatif, yaitu mengumpulkan aset dari berbagai institusi lintas dinas menjadi satu kesatuan data. Kemudian, kami mengundang investor dari berbagai institusi untuk memanfaatkannya,” ujar Khoirudin.
Ketua DPRD DKI Jakarta Khoirudin. (dok.DDJP)
“Jika investor harus mendatangi kantor satu per satu, itu akan sangat merepotkan. Jadi, kami yang mengumpulkan datanya, mempermudah prosesnya, sehingga mereka tinggal memilih mana aset yang potensial untuk diinvestasikan,” tambah dia.
Harapannya, keberadaan aset inisiatif bisa dimanfaatkan oleh perusahaan maupun pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM).
Ke depan, tidak akan ada lagi aset yang terbengkalai atau tidak produktif, sehingga kontribusi PAD Jakarta dapat meningkat secara signifikan.
Sementara itu, Sekretaris Komisi C DPRD DKI Jakarta Suhud Alynudin, mendesak Pemprov DKI untuk segera membangun sistem berbasis teknologi guna mencatat dan menganalisis data aset.
Sekretaris Komisi C DPRD DKI Jakarta Suhud Alynudin. (dok.DDJP)
Sistem ini dinilai penting untuk mendukung transparansi dan kemudahan investasi. “Hal mendesak saat ini adalah membangun sistem berbasis teknologi yang tidak hanya mampu melakukan pencatatan dan pendataan aset,” jelas Suhud.
“Tapi juga harus memiliki kemampuan analitik terhadap potensi aset yang dimiliki oleh Pemprov, sehingga tidak ada lagi aset yang hilang, idle, atau terbengkalai,” tandasnya. (all/df)