Apresiasi OMC BPBD, Kolaborasi dan Evaluasi Kunci Keberhasilan

February 4, 2025 7:06 pm

Anggota Komisi A DPRD DKI Jakarta Hilda Kusuma Dewi mengapresiasi inisiatif Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta dalam melaksanakan Operasi Modifikasi Cuaca (OMC).

Operasi ini merupakan bagian dari upaya mitigasi bencana hidrometeorologi. Terutama dalam menghadapi prediksi cuaca ekstrem yang diperkirakan terjadi pada Februari 2025.

Menurut Hilda, hasil OMC terlihat cukup signifikan. Terutama dalam mengurangi intensitas hujan di wilayah rawan banjir, seperti wilayah Jakarta Barat dan Jakarta Utara.

“OMC adalah langkah strategis yang patut diapresiasi,” ujar dia, Selasa (4/2).

Anggota Komisi A DPRD DKI Jakarta Hilda Kusuma Dewi. (dok.DDJP)

 

 

Legislator dari Fraksi PDI Perjuangan itu mengatakan, efektivitas OMC perlu terus dipantau dan dievaluasi secara berkala agar hasilnya lebih optimal.

Selain itu, sistem drainase perlu diperkuat. Termasuk memperluas area tangkapan air untuk mendukung keberhasilan operasi tersebut.

Kolaborasi antarlembaga, kata Hilda, sagat penting dalam pelaksanaan OMC. BPBD bekerja sama dengan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), TNI Angkatan Udara, serta PT Rekayasa Atmosphere Indonesia untuk memastikan operasi berjalan sesuai rencana.

“Namun ke depan, koordinasi perlu diperkuat, terutama dalam hal kesiapan peralatan dan evaluasi teknis agar pelaksanaannya semakin efektif,” tambah dia.

Politisi kelahiran Jakarta, 21 September 1980 itu berharap, OMC tidak hanya menjadi solusi jangka pendek. Akan tetapi, bisa menjadi bagian dari strategi mitigasi bencana yang lebih komprehensif.

“Saya berharap OMC ini terus ditingkatkan cakupannya dan dikombinasikan dengan edukasi masyarakat tentang mitigasi bencana,” imbuh dia.\

Selain itu, perlu ada integrasi dengan kebijakan lingkungan. “Seperti pengelolaan sampah dan perlindungan daerah resapan air,” tandas dia.

OMC yang digelar BPBD DKI Jakarta telah berjalan sejak awal Februari 2025. Metode yang digunakan adalah penyemaian garam (NaCl) untuk mengurangi potensi hujan ekstrem yang dapat memicu banjir.

Operasi ini difokuskan di wilayah barat dan utara Jakarta. Kedua wilayah itu kerap menjadi titik rawan bencana hidrometeorologi. (all/df)