Buka puasa bersama di tempat makan atau restoran akan menjadi tren musiman selama bulan Ramadan.
Namun sayangnya, kapasitas parkir yang dimiliki sejumlah restoran tidak cukup menampung jumlah kendaraan pengunjung.
Karena itu, Anggota Komisi B DPRD DKI Jakarta Jupiter meminta Dinas Perhubungan (Dishub) DKI agar mengimbau pengelola restoran untuk mengantisipasi membludaknya kendaraan pengunjung.
Jangan sampai, kendaraan pengunjung menggunakan trotoar dan bahu jalan. “Saya kira Dishub harus punya inovasi untuk memikirkan kesiapan di bulan Ramadan, agar tidak crowded,” ujar Jupiter, Jumat (21/2).
Salah satu bentuk antisipasi parkir sembarangan yakni menyediakan kantong parkir. Selain itu, pengelola restoran bekerja sama dengan pengelola gedung sekitar yang bisa menampung parkir kendaraan.
Sehingga, pengunjung restoran bisa parkir dengan aman. “Iya saya kira mudah sekali untuk penataan parkir. Karena di Jakarta setiap gedung yang dibangun pasti selalu ada besmen untuk parkir, maka segera sosialisasikan,” ungkap Jupiter.
Antisipasi parkir kendaraan tidak hanya berlaku bagi restoran. Berlaku pula bagi Lokasi Binaan (Lokbin) atau Lokasi Sementara (Loksem) yang tidak memiliki tempat parkir.
Termasuk para pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM) penjual takjil di bulan Ramadan. Perlu pengaturan agar penjual takjil tidak menimbulkan kemacetan arus lalu lintas.
“Loksem Lokbin juga kadang tempat parkirnya terbatas, malah kadang tidak ada. Ke depan harus kita pikirkan juga,” tandas Jupiter. (gie/df)