Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi DKI Jakarta meminta Dinas Pendidikan (Disdik) terus mengevaluasi pelaksanaan Pembelajaran Tatap Muka (PTM). Upaya tersebut perlu dilakukan mengingat terus meroketnya angka penularan Covid-19 varian Omicron.
Anggota Komisi E DPRD DKI Sutikno mengatakan, pelaksanaan PTM 100% yang saat ini dilakukan Disdik patut dipertimbangkan. Sebab, kita perlu memahami betul bagaimana kekhawatiran masyarakat terhadap anak-anaknya dalam situasi pandemi seperti saat ini.
“Untuk itu kami mohon agar Disdik memperhatikan betul pelaksanaan PTM 100% ini, kalau perlu disetop sementara waktu untuk keselamatan dan kesehatan anak-anak dan kenyamanan orang tua,” kata Sutikno di Gedung DPRD DKI, Rabu (2/2).
Hal senada juga diungkapkan Anggota Komisi E DPRD DKI Basri Baco. Ia meminta agar pelaksanaan PTM 100% dievaluasi secara berkala.
“Harus berdiskusi juga dengan pemerintah pusat melalui kementerian pendidikan dan juga kementerian kesehatan. Intinya anak-anak bersekolah harus aman dari bahaya varian omicron saat ini,” sambung Basri Baco melalui virtual.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta Nahdiana memastikan bahwa pihaknya sejauh ini terus mengikuti anjuran pemerintah pusat melalui Surat Keputusan Bersama (SKB) 4 menteri dan Instruksi Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Nomor 06 Tahun 2022 tentang PPKM Level 3, Level 2 dan Level 1 Corona Virus Disease 2019 sebagai alas dasar pelaksanaan Pembelajaran Tatap Muka (PTM).
Meski demikian, pihaknya juga akan terus mengevaluasi keputusan PTM 100% yang dilakukan saat ini bersama Dinkes.
“Kami akan terus monitoring dan evaluasi terhadap situasi dan kondisi terkini termasuk dalam tracing-nya. Memang sejauh ini memang belum ada ditemukan sekolah sebagai klaster omicron, tapi kita harus tetap waspada,” tandas Nahdiana melalui percakapan virtual. (DDJP/alw)