Dinas Kesehatan DKI Jakarta diminta segera mengambil langkah cepat mencegah bertambahnya jumlah penderita demam berdarah dengue (DBD) di Jakarta. Pasalnya, tren penyakit akibat gigitan Nyamuk Aedes Aegypti itu terus merangkak naik.
Anggota Komisi E DPRD DKI Jakarta Sholikhah mengatakan, tren jumlah kasus DBD di Jakarta cenderung bertambah dari waktu ke waktu. Terutama pada masa anomali cuaca seperti sekarang ini. “Saya memantau jumlah kasusnya cenderung nambah, ya,” ujar dia, Selasa (5/3).
Kasus-kasus kesehatan yang muncul pada saat transisi musim, kata Sholikhah, harusnya sudah diantisipasi. Sebab beberapa tahun belakangan, Jakarta menghadapi situasi yang sama akibat perubahan cuaca secara global.
Anggota Komisi E DPRD DKI Jakarta Sholikhah. (dok.DDJP)
“Harusnya ini sudah diantisipasi karena kan sebetulnya ini (kasus DBD-Red) bukan hal baru,” kata Sholikhah.
Berdasarkan data Dinas Kesehatan DKI Jakarta, selama periode 1 Januari sampai Februari 2024, jumlah kasus DBD di Jakarta tercatat sebanyak 627 kasus.
Paling banyak diderita oleh warga Jakarta Barat dengan jumlah kasus 208 kasus, Jakarta Timur 161 kasus, dan Jakarta Selatan 145 kasus.
Sedangkan di wilayah Jakarta Utara sebanyak 74 kasus, Jakarta Pusat 34 kasus, dan paling sedikit Kabupaten Kepulauan Seribu sebanyak 5 kasus.
“Saya minta ini sosialisasi ke masyarakat tentang pola hidup sehat di era transisi musim ini harus gencar, diperkuat, dan menjangkau permukiman-permukiman warga yang tinggal di pinggiran-pinggiran,” tukas Sholikhah. (DDJP/bad/gie)