Alif Bintang telah mengucapkan sumpah dan janji sebagai anggota DPRD DKI Jakarta periode 2024-2029. Pria kelahiran 2001 itu menjadi anggota dewan termuda dengan raihan 11.362 suara.
Ia sukses melangkah ke DPRD DKI Jakarta dari hasil Pemilihan Legislatif (Pileg) Februari 2024 lewat Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra).
“Saya termuda. Usia 23 tahun 6 bulan. Lahir di Jakarta 28 Maret 2001. Dapil saya di Jakarta Utara 3, Kecamatan Tanjung Priok, Pademangan, dan Kecamatan Penjaringan,” ujar Alif, Senin (26/8).
Bermula dari ketertarikannya pada politik, ia mendaftar Pileg 2024. Tanpa diduga, lolos administrasi hingga ditetapkan sebagai calon tetap.
“Di awal itu, kita cuma dikasih kesempatan, Gerindra buka pendaftaran untuk Caleg-Caleg. Ya, saya coba selagi ada kesempatan. Ternyata alhamdulillah, kita berhasil,” ungkap Alif.
Perjuangannya selama musim kampanye tidaklah mudah. Sebab, ia harus menyelesaikan skripsi sebagai prasyarat lulus dari Universitas Trisakti.
Dengan bekal disiplin tinggi, perjuangan Alif menuai hasil. “Saya alumni Fakultas Hukum Universitas Trisakti lulus tahun 2024. Jadi kemarin itu sambil skripsi juga sambil kampanye,” kata Alif.
Selama masa kampanye, sambung Alif, menerima banyak aspirasi dari masyarakat Jakarta Utara. Baik secara langsung maupun melalui media sosial.
“Saya selama kampanye itu sudah menerima banyak aspirasi terutama dari daerah Jakarta Utara yang memiliki banyak masalah. Itu yang kita serap dan kita perjuangkan,” ungkap Alif.
Ia mengatakan, wilayah Jakarta Utara merupakan daerah dengan kompleksitas persoalan yang tinggi. Salah satu yang menjadi prioritas dan akan diperjuangkan adalah akses air bersih bagi masyarakat.
“Kayak ada di wilayah Tembok Bolong, Penjaringan, itu yang belum dapat air bersih. Itu yang akan kita perjuangkan ke depan,” tutur Alif.
Untuk memudahkan komunikasi politiknya dengan masyarakat, ia akan menggunakan dua cara. Pertama, melalui media sosial. Kedua, tatap muka.
“Kalau di Jakarta ini kita tidak bisa menghilangkan teknik kampanye tatap muka. Jadi kita itu harus menjaga silaturahmi, keluar masuk gang bertemu masyarakat, tapi untuk anak muda zaman sekarang itu sosial media berpengaruh untuk segmen pemilih muda,” ucap Alif.
Tak lupa, ia berpesan kepada anak muda Jakarta untuk tidak apatis terhadap politik. Sebab, politik merupakan salah satu cara mengabdi untuk daerah dan negara.
“Saya sebagai anak muda yang ingin membangun Jakarta, enggak bisa apatis sama politik, jadi kita harus semacam pengabdian untuk negara kita,” tandas Alif. (DDJP/bad/gie)