Proyek pembangunan MRT Fase 2A masih perlu pembenahan. Hal itu terkait progres pembangunan moda transportasi cepat berbasis rel yang akan menghubungkan Stasiun Bundaran Hotel Indonesia ke Kota Tua.
Wakil Ketua Komisi C DPRD DKI Jakarta Rasyidi usai meninjau progres pembangunan MRT Fase 2A mengatakan, masih terdapat hal yang perlu diperhatikan. Walaupun perlu ada perbaikan secara teknis pembangunan, ia optimistis masa depan transportasi publik modern akan menjadi pemikat masyarakat berpindah dari kendaraan pribadi.
“Setelah kita lihat tadi masih ada yang perlu dipertanyakan,” ujar Rasyidi di proyek pembangunan Stasiun Monas, Jakarta Pusat, Selasa (14/5).
Wakil Ketua Komisi C DPRD DKI Jakarta Rasyidi. (dok.DDJP)
Terlebih dengan berbagai penawaran fasilitas dan kenyamanan bagi pengguna MRT. “Saya pikir ke depannya akan lebih baik. Nanti kalau sudah terkoneksi semua, masyarakat yang akan naik MRT akan lebih banyak lagi,” kata Rasyidi.
Sementara itu, Direktur Utama (Dirut) PT MRT Jakarta Tuhiyat menjelaskan, pembuatan dinding jalur MRT sudah memperhitungkan semua hal yang potensial mengganggu operasional kereta secara umum. Termasuk kekhawatiran adanya rembesan air.
“Terkait rembesan, itu D-Wall (dinding jalur MRT) sisi kanan dan kiri berguna untuk menahan tembok gedung di sampingnya. Ketebalannya 1 meter dengan kedalaman dinding 20-23 meter. Nah, air itu semakin ke dalam tekanannya biasanya mencari celah. Begitu ada rembes, kita lakukan injection pakai bahan khusus, insyaallah tidak ada masalah, aman. Itu metode konstruksi biasa,” ungkap Tuhiyat.
Ia menjelaskan, kini pembangunan jalur dari bundaran HI hingga Kota dengan total panjang jalur sekitar 5,8 kilometer masih terus berproses. Bahkan, sudah mencapai 34 persen.
“Tadi kami jelaskan progres pembangunan secara keseluruhan dari Bundaran HI sampai Jakarta Kota itu sekitar 34 persen, tapi untuk Stasiun Monas itu 75 persen. Kita jelaskan semua terkait akses dan yang lainnya,” tandas Tuhiyat.
Info dari website jakartamrt.co.id, pembangunan MRT Fase 2A dibagi ke dalam tiga paket kontrak. Yaitu, CP 201 untuk membangun Stasiun Thamrin dan Monas, sudah mencapai 75 persen.
CP 202 untuk membangun Stasiun Harmoni, Sawah Besar, dan Mangga besar, sudah mencapai 29 persen. Lalu terakhir, CP 203 untuk membangun Stasiun Glodok dan Kota, sudah mencapai 51,45 persen.
Sedangkan target rampungnya Fase 2A segmen satu dari Bundaran HI hingga Harmoni yakni pada 2027. Untuk segmen dua dari Harmoni hingga Kota ditargetkan selesai pada 2029. (DDJP/bad/gie)