Ratusan warga tumpah ruah memenuhi kawasan Jalan Sudirman–MH Thamrin dalam CFD Fun Walk Bareng DPRD DKI Jakarta, Minggu (15/6).
Selain mengikuti jalan santai bersama para anggota DPRD DKI Jakarta, warga juga diajak menyuarakan harapan untuk Jakarta melalui media digital bertajuk “Pohon Harapan”—layar interaktif yang memungkinkan pengunjung menuliskan pesan lewat pemindaian QR code.
Via, warga Penggilingan Jakarta Timur, mengaku senang bisa ambil bagian dalam kegiatan ini. Ia menuliskan harapannya agar Jakarta tumbuh menjadi kota yang lebih ramah dan tertib.
“Semoga Jakarta jadi kota yang aman, bersih, kreatif, dan juga inovatif. Terutama macet-macetnya bisa berkurang ya, supaya Car Free Day ini bisa terus ada. Apalagi nanti juga ada Car Free Night, semoga sesuai harapan warga,” terang Via usai mengisi layar Pohon Harapan.
Menurut dia, fitur digital tersebut menjadi cara menarik bagi masyarakat untuk menyampaikan aspirasi secara langsung dan positif.
“Pohon Harapan itu kan seperti doa untuk Kota Jakarta. Semoga semua pesan yang dituliskan bisa benar-benar diterapkan, apalagi menjelang ulang tahun ke-500. Intinya, semoga Jakarta makin bersih dan kreatif,” sambung dia.
Pada kesempatan yang sama, Rifki, ayah satu anak asal Radio Dalam Jakarta Selatan, melintas di area fun walk.
Rifki mengapresiasi acara tersebut sebagai ruang yang inklusif dan sarat pesan pembangunan.
“Harapannya Jakarta tetap jadi kebanggaan Indonesia dan sukses terus,” ucap Rifki.
Ia juga berharap, komitmen pemerintah provinsi dalam meningkatkan kualitas pendidikan dan transportasi publik bisa terus dijalankan secara konkret.
“Semoga gubernur yang sekarang bisa menuntaskan misi-misinya, terutama soal pendidikan, lingkungan, dan angkutan umum, supaya Jakarta nggak terlalu macet,” jelas Rifki.
Menanggapi rencana peraturan daerah (Perda) Sekolah Gratis yang tengah dibahas, Rifki menyambut baik.
“Bagus sih, karena masih banyak warga yang ekonominya belum kuat. Sekolah gratis bisa bantu banget,” kata dia.
CFD Funwalk Bareng DPRD DKI Jakarta bukan sekadar ajang olahraga bersama, tapi juga momentum ruang partisipatif warga dalam membayangkan masa depan Jakarta. (all/df)