Ketua DPRD DKI Jakarta Khoirudin audiensi dengan Gubernur Lemhanas RI, Ace Hasan Syadzily, di Gedung Tri Gatra Lemhanas, Kamis (13/1). Pertemuan itu membahas penguatan wawasan kebangsaan bagi para pemimpin daerah.
Termasuk, arah pembangunan Jakarta pasca ditetapkannya sebagai kota global dalam Undang-Undang No. 2 Tahun 2024.
Khoirudin menegaskan, Jakarta harus menyesuaikan pembangunan dengan standar kota global tanpa melupakan identitas sebagai Bangsa Indonesia.
Ia menekankan, penguatan wawasan kebangsaan menjadi kebutuhan utama bagi para anggota DPRD DKI dalam menghadapi tantangan ke depan.
“Kami merasa terhormat karena hari ini diterima langsung oleh Gubernur Lemhanas Bapak Ace Hasan Syadzily beserta jajaran,” ujar Khoirudin.
Pertemuan tersebut, sambung dia, menjadi momentum penting bagi di DPRD DKI untuk memperkuat pemahaman kebangsaan.
“Terutama dalam konteks Jakarta sebagai kota global,” kata Khoirudin.
Meskipun Jakarta berkembang menuju status kota global, sambung politisi PKS itu, nilai-nilai kebangsaan tidak boleh diabaikan.
Apalagi setelah ditandatanganinya Undang-Undang No. 2 Tahun 2024. Arah pembangunan Jakarta harus mengacu pada indikator kota global.
“Namun, kita juga tidak boleh melupakan jati diri bangsa. Justru di tengah arus globalisasi ini, wawasan kebangsaan harus semakin diperkuat,” tegas Khoirudin.
Koordinator Komisi C DPRD DKI Jakarta itu juga menyoroti tantangan sosial dan politik di Jakarta. Khususnya terkait keragaman latar belakang para anggota DPRD.
Apalagi, banyak anggota DPRD DKI Jakarta berasal dari latar belakang politik, budaya, suku, dan pendidikan beragam.
“Oleh karena itu, penting bagi kami untuk memiliki visi kebangsaan yang solid agar tetap bisa bekerja sama dalam membangun Jakarta,” kata Khoirudin.
Selain itu, ketua DPW PKS DKI Jakarta itu juga meminta arahan dan masukan dari Lemhanas mengenai berbagai persoalan sosial di Jakarta, termasuk dampak pembangunan pesisir utara.
“Jakarta terus berkembang, terutama di wilayah pesisir utara yang menjadi bagian dari konsep kota global. Ini fenomena yang harus kita antisipasi agar nasionalisme warga Jakarta tetap terjaga di tengah perkembangan pesat kota ini,” ungkap dia.
Legilator kelahiran Jakarta itu menegaskan, DPRD DKI Jakarta butuh bimbingan dari para pakar di Lemhanas untuk menghadapi kompleksitas sosial dan politik di ibukota.
“Kami ingin mendapatkan wawasan strategis tentang bagaimana menyikapi berbagai dinamika yang terus berkembang di Jakarta,” tambah dia.
Dalam kesempatan itu, Gubernur Lemhanas Ace Hasan Syadzily menyambut baik audiensi tersebut.
Menurut Ace, penguatan wawasan kebangsaan bagi para pemimpin daerah adalah salah satu fokus utama Lemhanas.
“Kami mengucapkan terima kasih kepada ketua DPRD DKI Jakarta yang telah bersilaturahmi dengan Lemhanas RI. Dalam audiensi ini, kami membahas berbagai kajian yang dapat dikolaborasikan, termasuk Jakarta Geopolitical Forum yang secara rutin kami selenggarakan,” kata Ace.
Ia menegaskan, Lemhanas siap menjalin berbagai bentuk kerja sama strategis dengan Pemprov dan DPRD DKI Jakarta.
“Sebagai tetangga, tentu kita harus sering bersilaturahmi dan membangun hubungan yang baik. Ke depan, kami siap mendukung Pemprov dan DPRD DKI dalam memperkuat wawasan kebangsaan di Jakarta,” tambah Ace.
Audiensi tersebut juga menjadi langkah awal dalam sinergi antara DPRD DKI Jakarta dan Lemhanas untuk menjaga keseimbangan antara pembangunan Jakarta sebagai kota global dengan penguatan nilai-nilai kebangsaan. (all/df)