Anggota Komisi E DPRD DKI Jakarta menyoroti masih maraknya tawuran antarpelajar di bulan Ramadan.
Ia menyayangkan, sejumlah pelajar yang tidak memanfaatkan momentum bulan suci Ramadan untuk meningkatkan ketakwaan.
Namun sebaliknya, banyak pelajar terlibat perkelahian antargeng hingga tawuran di lingkungan permukiman penduduk.
Anggota Komisi E DPRD DKI Jakarta Imamuddin. (dok.DDJP)
“Masih banyak permasalahan di masyarakat yang belum terselesaikan, salah satunya adalah tawuran,” ujar Imamuddin, Senin (3/3).
Menurut dia, para pelajar harus diberikan edukasi dan pemahaman terkait dampak atau akibat tawuran. Karena itu, butuh sinergitas antara pemerintah, para pengajar, dan orangtua.
Ia menyatakan, siap bermitra dengan aparat penegak hukum atau anggota kepolisian untuk memantau dan mencari solusi agar tak ada lagi kasus tawuran pelajar. “Khususnya selama bulan Ramadan,” ungkap Imamuddin.
Ia mengimbau, posko Ramadan di berbagai wilayah harus diperkuat. Hal itu bisa mengantisipasi aksi tawuran.
“Saya melihat bahwa wilayah ini pasti ada posko-posko Ramadan, dan itu akan kita perkuat lagi,” tandas Imamuddin. (gie/df)